Dalam Islam
perkara ikhlas begitu agungnya, sehingga ukuran ibadah seseorang itu dibalas
sesuai dengan keikhlasannya saat melaksanakan dan sesuai dengan tuntunan
Rasulullah Saw. Allah Swt berfirman;
“ Padahal mereka tidak
disuruh kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mendirikan shalat dan
membayarkan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus” (Qs.Albayyinah: 5)
Ikhlas bisa
diartikan membersihkan segala kekotoran dan sembahan selain kepada Allah Swt
dalam beribadah. Dan Allah Swt akan memberikan beberapa keutamaan bagi yang
ikhlas dalam beribadah, diantaranya diharamkan baginya api neraka, dosa-dosanya
diampuni, dimasukan kedalam surga,diangkat derajatnya dan lain sebagainya.
Ada dua syarat
utama dalam melakukan amal perbuatan
agar dapat memberikan hasil yang maksimal dan dapat diartikan
sebagai bentuk ibadah kepada Allah swt, karena tanpa disadari banyak diantaranya
suatu amal perbuatan tidak menghasilkan
apa-apa kecuali kelelahan saja, kelelahan didunia dan siksa di akhirat.
Dua syarat tersebut adalah sebagai berikut.
1. Lakukanlah amal tersebut hanya karena Allah Swt
2. Lakukan amal sesuai dengan ketetapan Allah Swt di dalam
Alqur’an dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw didalam sunnah.
Kedua hal
tersebut diatas tidak dapat dipisahkan, sebab jika salah satu dari dua hal
tersebut hilang maka amal tersebut menjadi tidak benar/bukan amal shalih dan
tidak akan diterima oleh Allah Swt.
“…..barangsiapa mengharapkan
perjumpaan dengan Robb-nya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan
janganlah ia mempersekutukan seorang-pun dalam beribadah kepada Robb-nya,” (QS.Alkahfi. 110).
Ayat tersebut
menjelaskan bahwa Allah Swt memerintahkan
agar mengerjakan amal shalih, maknanya
sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh
Allah Swt dan Allah memerintahkan
pelaku amal untuk mengikhlaskan karena-Nya dan tidak mengharap selain-Nya.
“Sesungguhnya amal itu
tergantung dengan niatnya, dan sesungguhnya setiap orang itu mendapatkan
balasan sesuai dengan apa yang diniatkan,” (ash-Shahiibain)
“Katakanlah, ‘jika kamu
menyembunyikan apa yang ada didalam hatimu, atau kamu menampakkanya, pasti
Allah mengetahui…” (QS. Ali’Imran: 29)
Karenanya segala
amalan shalih hendaknya dikemas dengan keikhlasan, agar tetap terjaga utuh dan
tidak rusak, dan pada akhirnya mendapatkan kemulyaan disisi Allah Swt dan
mendapatkan keutamaan serta balasan yang
terbaik.
Wallahu a’lam…..
Husaini Husein
Natar 24 juni 2012
Husaini Husein
Natar 24 juni 2012
ikhlaskan diri kerana allah
BalasHapusp/s: nak jemput anda sertai contest KASIH SAYANG
http://neiaa90.blogspot.com/2012/07/contest-my-beloved-follower.html
InsyaAlloh, thank's you
Hapus