Senin, 25 Juni 2012

Belajar Ikhlas



Dalam Islam perkara ikhlas begitu agungnya, sehingga ukuran ibadah seseorang itu dibalas sesuai dengan keikhlasannya saat melaksanakan dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw.  Allah Swt berfirman;

“ Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mendirikan shalat dan membayarkan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus”  (Qs.Albayyinah: 5)

Ikhlas bisa diartikan membersihkan segala kekotoran dan sembahan selain  kepada Allah Swt dalam beribadah. Dan Allah Swt akan memberikan beberapa keutamaan bagi yang ikhlas dalam beribadah, diantaranya diharamkan baginya api neraka, dosa-dosanya diampuni, dimasukan kedalam surga,diangkat derajatnya dan lain sebagainya.


Ada dua syarat utama dalam melakukan amal perbuatan  agar dapat memberikan hasil yang maksimal dan dapat diartikan sebagai  bentuk ibadah kepada Allah swt,  karena tanpa disadari banyak diantaranya suatu amal perbuatan  tidak menghasilkan apa-apa kecuali kelelahan saja, kelelahan didunia dan siksa di akhirat.

Dua syarat tersebut adalah sebagai berikut.
   
    1. Lakukanlah amal  tersebut hanya karena Allah Swt
             
    2. Lakukan amal  sesuai dengan    ketetapan Allah Swt di dalam Alqur’an dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw didalam sunnah.

Kedua hal tersebut diatas tidak dapat dipisahkan, sebab jika salah satu dari dua hal tersebut hilang maka amal tersebut menjadi tidak benar/bukan amal shalih dan tidak akan diterima oleh Allah Swt.

“…..barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Robb-nya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang-pun dalam beribadah  kepada Robb-nya,” (QS.Alkahfi. 110).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa  Allah Swt  memerintahkan  agar mengerjakan amal shalih, maknanya  sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh  Allah Swt  dan Allah memerintahkan pelaku amal untuk mengikhlaskan  karena-Nya  dan  tidak mengharap selain-Nya.


“Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niatnya, dan sesungguhnya setiap orang itu mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkan,” (ash-Shahiibain)
“Katakanlah, ‘jika kamu menyembunyikan apa yang ada didalam hatimu, atau kamu menampakkanya, pasti Allah  mengetahui…” (QS. Ali’Imran: 29)

Karenanya segala amalan shalih hendaknya dikemas dengan keikhlasan, agar tetap terjaga utuh dan tidak rusak, dan pada akhirnya mendapatkan kemulyaan disisi Allah Swt dan mendapatkan keutamaan serta balasan yang  terbaik. 
Wallahu a’lam….. 

Husaini Husein
Natar 24 juni 2012

2 komentar:

  1. ikhlaskan diri kerana allah

    p/s: nak jemput anda sertai contest KASIH SAYANG
    http://neiaa90.blogspot.com/2012/07/contest-my-beloved-follower.html

    BalasHapus